Zaman
keemasan AC Milan yang terkenal julukan The Dream Team. Pada saat itu
dominasi klub Milan tak ada lawan. Trio Belanda macam Van basten,
Gullit dan Rijkaard benar-benar rmenjadi momok yang menakutkan bagi
lawan. Pada saat itu kompeteisi Liga Italia yang paling menarik dibandingkan dengan kompetsi di Eropa
lainnya. Liga Inggris pada waktu itu kurang
greget dengan system kick and rush yang membosankan. Pemain asing di
larang berkiprah di liga Inggris karena tragedi Heysell yang terkenal
itu.
Kembali ke AC Milan, era kejayaan di mulai oleh Berlusconi
dengan memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga
orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit,
untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya,
seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental ( Piala Toyota) kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Kalau bicara produktifitas gol jangan ditanya dech, rata-rata 5 gol yang sering dicetak dalam suatu pertandingan. Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah: Kiper : Giovanni Galli Bek : Mauro Tassotti — Alessandro Costacurta — Franco Baresi — Paolo Maldini Gelandang : Angelo Colombo — Frank Rijkaard — Carlo Ancelotti — Roberto Donadoni Penyerang : Ruud Gullit — Marco van Basten.
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan.